Translate

Senin, 01 Oktober 2012

contoh RPP SD 1 Mojoagung

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-8047100081293190", enable_page_level_ads: true }); </script>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mapel : PKn Materi Pokok : Contoh perilaku menjaga keutuhan NKRI Kelas / Semester : V/ 1 (satu) Waktu : 2 Jam Pelajaran (1 X Pertemuan) Sekolah : SD N 1 MOJOAGUNG I. STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). A. Kompetensi Dasar 1.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. B. Indikator - Siswa mengetahui makna persatuan dan kesatuan. - Siswa dapat mengidentifikasi sikap-sikap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. - Siswa dapat mencontohkan dalam kehidupan sehari-hari sikap-sikap menjaga persatuan dan kesatuan. C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan memperhatikan penjelasan singkat oleh guru tentang makna persatuan dan kesatua. 2. Dengan memperhatikan penjelasan singkat oleh guru tentang sikap/ perilaku yang baik. 3. Dengan memperhatikan penjelasan singkat oleh guru tentang perilaku yang menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan NKRI. 4. Dengan memperhatikan penjelasan singkat oleh guru tentang contoh sikap kita dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan sikap menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. 5. Dengan memperhatikan penjelasan singkat oleh guru tentang perilaku yang tidak baik yang akan merusak kesatuan dan persatuan NKRI. 6. Dengan memperhatikan penjelasan singkat oleh guru tentang Cara menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia II. KEGIATAN PEMBELAJARAN A. Materi Ajar Semboyan bangsa Indonesia adalah “Bhinneka Tunggal Ika”, artinya meskipun terdiri dari aneka ragam budaya, tetapi tetap satu jua. Semboyan ini mengokohkan Indonesia sebagai bangsa yang bersatu, bangsa yang mau menghargai perbedaan, dan bangsa yang senantiasa menghormati keragaman budaya yang berpijak pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Rintisan perjuangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa telah dimulai sejak dikumandangkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Teks Sumpah Pemuda itu berisi tentang satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air yaitu Indonesia. Dengan ikrar yang dikemas dalam Sumpah Pemuda inilah, perjuangan yang masih bersifat kedaerahan bersatu padu untuk mewujudkan suatu kesatuan dalam menggalang kekuatan. Pentingnya Menjaga Persatuan dan Kesatuan Dasar-dasar pembentukan jiwa nasional dipelopori oleh para pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain yang dilakukan oleh para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetuskan pada Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Akhirnya titik akhir sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mendirikan negara tercapai dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sungguh luar biasa, betapa besar nilai kebersamaan dalam mewujudkan cita-cita mulia, cita-cita mencapai Indonesia merdeka. Bangsa Indonesia mampu menyatukan adat istiadat yang berbeda. Mampu menyatukan corak ragam budaya yang berbeda, mampu menyatukan bahasa yang berbeda untuk mewujudkan harapan satu. Tidak salah jika ada sebuah perumpamaan, “Jika sapu lidi itu sendiri, maka cukup mudah untuk dipatahkan, tetapi jika sapu lidi itu disatukan maka akan kuat dan sulit untuk dipatahkan.” Itulah sebuah nilai pentingnya persatuan dan kesatuan. Bahkan ada sebuah semboyan yang perlu untuk direnungkan bersama yaitu, ”Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.” Pemberontakan terjadi karena adanya kelompok yang ingin memisahkan diri dari Indonesia serta ingin menguasai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemberontakan itu merupakan ancaman terhadap persatuan dan kesatuan dari dalam. Oleh karena itu, kamu harus senantiasa waspada. Nilai-nilai Pancasila perlu diamalkan dengan menciptakan kerukunan antar sesama. Kerukunan ini dapat dijadikan modal untuk tetap menjaga keutuhan bangsa. Meskipun banyak kelompok yang ingin merongrong negeri ini, namun dengan persatuan dan kesatuan, semua akan teratasi dengan baik. Jika keutuhan bangsa ini terwujud dengan baik, apapun tantangan akan dihadapi bersama. Tidak peduli tantangan itu datangnya dari luar. Untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia dari ancaman negara lain. Sebagai seorang pelajar, kamu perlu menjaga agar kebersamaan yang sudah dirintis oleh para pendahulu bangsa ini tidak tercerai-berai. Kebersamaan yang digalang mulai tahun 1908 hingga mencapai sebuah cita-cita kemerdekaan harus tetap terwujud sehingga bisa kamu rasakan sampai saat ini. Sebagai pelajar, untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia harus diisi dengan belajar secara sungguh-sungguh, menghormati perbedaan serta mengembangkan sikap tenggang rasa. Selain itu, NKRI harus dijaga dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. B. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Kontekstual. 2. Pendekatan Cooperative Learning. 3. Tanya jawab. 4. Penugasan. C. Sumber/Bahan Belajar a) Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan ESIS, karangan Dra. Dyah Sriwilujeng, M.Pd.) hlm. 14—18. b) Teman c) Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, dst. D. Langkah-langkah Kegiatan 1. Kegiatan Awal a. Guru mengecek kehadiran siswa. b. Membangkitkan perhatian siswa. c. Menumbuhkan sikap kesiapan siswa (readynes). d. Mempersiapkan media dan sarana pembelajaran. e. Acuan. Menyampaikan tujuan dan narasi proses pembelajaran adalah siswa dapat : 1) Siswa dapat menjelaskan makna persatuan dan kesatuan. 2) Siswa dapat memberi contoh dan memilih perilaku yang baik dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3) Siswa dapat menyebutkan cara menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. f. Kaitan (apersepsi) Menanyakan materi yang sebelumnya telah dibahas. Pertanyaan : Apa tindakanmu jika ada anak yang berkelahi? g. Tes Awal Menanyakan materi yang akan dibahas. Pertanyaan : Coba sebutkan tindakan apa yang kita lakukan untuk menjaga NKRI ini? 2. Kegiatan Inti a. Secara klasikal siswa mempehatikan penjelasan singkat oleh guru tentang masalah-masalah keutuhan NKRI. b. Secara klasikal siswa mempehatikan penjelasan singkat oleh guru tentang sikap/perilaku yang baik. c. Secara klasikal siswa mempehatikan penjelasan singkat oleh guru tentang perilaku yang menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan NKRI. d. Secara klasikal siswa mempehatikan penjelasan singkat oleh guru tentang contoh sikap kita dalah kehidupan sehari-hari yang mencerminkan sikap menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. e. Secara klasikal siswa mempehatikan penjelasan singkat oleh guru tentang perilaku yang tidak baik yang akan merusak kesatuan dan persatuan NKRI. f. Secara klasikal siswa mempehatikan penjelasan singkat oleh guru tentang bagaimana cara menjada kesatuan dan persatuan NKRI. 3. Kegiatan Penutup a) Guru bertanya kepada siswa tentang perasaan dan pikiran mereka tentang kegiatan yang baru saja dilakukan. b) Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari selama pertemuan itu, untuk mengetahui pencapaian indikator dan kompetensi dasar kemudian menyimpulkan materi yang telah disampaikan. c) Siswa diingatkan untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu tentang peraturan perundang-undangan pusat dan daerah. E. Tindak Lanjut Bilamana hasil tes akhir tidak mencapai target, maka perlu diadakan remedial III. EVALUASI A. Prosedur Penilaian 1. Tes Awal : Ada 2. Tes Proses : Ada 3. Tes Akhir : Ada B. Jenis Tes : Tertulis dan lisan C. Bentuk Tes : I. Pilihan Ganda, II. Uraian I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang kamu anggap paling benar! 1. Apa yang akan terjadi jika kita, pemuda saling tengkar, berkelahi! a. Negara kita akan terpecah belah b. Negara kita akan damai c. Negara kita makmur d. Negara kita kaya 2. Adi adalah anak yang bodoh. Namun dia selalu baik pada semua orang, baik pada temannya maupun pada orang yang baru ia kenal. Hal ini menunjukkan bahwa Adi selalu …. a. Berbuat baik guna menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. b. Berbuat baik demi uang c. Berbuat baik demi dipuji d. Berbuat jahat supaya tidak diketahui. 3. Pak Amir setiap minggu tidak pernah ikut gotong royong membangun jembatan. Contoh sikap pak amir adalah contoh sikap ….. a. Kaya b. Sombong c. Tidak mau bekerja sama untuk kepentingan bersama d. Malas 4. Doni suka tidak mau bergaul dengan amir, karena amir adalah anak yang miskin. Sikap Doni adalah sikap yang …. a. Manusiawi b. Tidak Terpuji c. Bengis d. Harmonis 5. Tindakan kita jika ada teman kita yang di jaili oleh orang jahat maka tindakan kita adalah … a. Diam saja b. Kabur c. Ditertawakan d. Menolongnya II. Esai 1. Yang dimaksud dengan Sikap menjaga kesatuan dan persatuan ialah? 2. Sebutkan 3 contoh yang mencerminkan menjaga kesatuan dan persatuan NKRRI! 3. Sebutkan 3 contoh sikap yang akan merusak kesatuan dan persatuan NKRI! D. Kunci Jawaban I. 1. A 2. A 3. C 4. B 5. D II. 1. Ialah sikap yang terpuji dan sikap tidak merugikan negara NKRI dan dilakukan dengan ikhlas. 2. – Mau bergaul dengan teman yang miskin. - Tidak membeda-bedakan teman yang canti/ jelek, ganteng/ tidak. - Saling menolong jika ada teman kita sedang mendapat kesusahan. 3. - Hanya mau bergaul sama teman yang kaya saja. - Suka mengejek teman yang belum bisa. - Suka bertengkar dengan teman E. Kriteria Penilaian I. Skor : 1 X 5 = 5 II. Skor : 3X 5 = 15 Skor Maksimal 20 Nilai = jumlah perolehan skor X 100 atau Skor maksimal Nilai = ................................................. X 100 20 F. Pengesahan Mengetahui, ..................,.................................. Kepala Sekolah Mahasiswa ………………………. DADANG KURNIAWAN NIP……………………… NIM. 818 547 474 LEMBAR REFLEKSI SETELAH MELAKUKAN PEMBELAHARAN Nama : Dadang Kurniawan NIM : 818547474 Program Studi : S1 PGSD UPBJJ : 42 SEMARANG A. Refleksi Komponen 1. Apakah kegiatan membukaan pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik? 2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi/bahan ajar yang saya sajikan sesuai dengan yang diharapkan? (Apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal siswa? 3. Bagaimana proses respons siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan? (Apakah media sesuai, dan mempermudah siswa menguasai kompetensi/ materi yang diajarkan). 4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan yang telah saya rancang? 5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran yang saya gunakan? 6. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas (perlakuan saya terhadap siswa, cara saya mengatasi masalah, motivasi siswa) yang saya lakukan? 7. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan/instruksi yang saya berikan dengan baik? 8. Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang saya berikan? 9. Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan yang telah ditetapkan? 10. Apakah saya telah dapat mengatur dan memanfaatkan waktu pembelajaran dengan baik? 11. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah saya sampaikan? B. Refleksi Menyeluruh 1. Apakah rencana pelaksanaan pembelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagaimana mestinya? (Jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan rencana pembelajaran dengan baik? 2. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun dan melakukan pembelajaran? Dalam hal apa saja penguasaan materi, penggunaan bahan dan media, penataan kegiatan, penggunaan metode dan teknik pembelajaran, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan pendekatan terhadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar? 3. Apa saja kelemahan saya tersebut dan bagaimana memperbaikinya kedepan? 4. Apakah kekuatan saya atau hal-hal baik yang telah saya capai dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran? 5. Apa penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah saya capai dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran? 6. Bagaimana kebaikan dan kekuatan saya dalam mengajar dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan? 7. Hal-hal unik (positif atau negatif) apa yang terjadi dalam pembelajaran yang saya lakukan? 8. Ketika ditanya tentang dasar dan alasan pengambilan keputusan dan tindakan mengajar yang saya lakukan, apakah saya dapat mempertanggungjawabkannya secara ilmiah dan moral?